RAINBOW

Dalam perjalanan mengarungi hidup, kita senantiasa
mengaitkan “cahaya matahari” dengan “sesuatu yang
baik” – yaitu kesuksesan , dan “hujan” sebagai
“sesuaguytu yang buruk” – yaitu kegagalan.

Kebanyakan
kita tidak suka “hujan”, tetapi lebih suka “cahaya
matahari”. Kita lebih suka “sukses” daripada “gagal”. Semua orang seperti itu, inginnya selalu sukses dan tidak mau jatuh dalam kegagalan.

Ibarat cahaya matahari itu kesuksesan, dan hujan adalah kegagalan.. Maka dibutuhkan keduanya untuk melihat PELANGI.

Kita semua tahu bahwa munculnya PELANGI selalu diawali dengan mendung HUJAN dan setelah reda maka memancarlah sinar Mentari, baru setelah itu kita bisa melihat keindahannya.

Dari proses itu kita belajar bahwa di dalam kehidupan ini pasti kita mengalami yang namanya kegagalan terlebih dahulu baru kita bisa SUKSES
Kita dirundung hujan deras dahulu baru kita bisa melihat indahnya pelangi.

Pelangi dengan ketujuh warnanya MERAH JINGGA KUNING HIJAU BIRU NILA UNGU berbicara mengenai keindahan dalam hidup ini dalam setiap segi lingkupnya. Keindahan yang tidak monoton. Kehidupan kita berwarna, kita tidak bosan hidup. Dan kita juga bisa memberi warna di kehidupan orang lain disekitar kita.

Nah sekarang pertanyaannya adalah bagaimana cara menghasilkan pelangi dengan hujan yang tidak begitu deras ??

Jawabannya ada di diri kita masing masing..
Bagaimana cara kita menyikapi "hujan" itu dihidup kita ?? Apakah sebagai masalah yang harus disesali dan kita malah lari darinya ??

Ataukah kita menganggapnya sebagai pelajaran ?? Yang membantu kita mengetahui kelemahan diri, membentuk kepribadian kita menjadi lebih kuat dan kita mau berusaha untuk memperbaikinya dan berhati-hati agar tidak jatuh ke lubang yang sama lagi.

Keputusannya ada di tangan kita sendiri

Terkadang hanya butuh sedikit lagi ketahanan dan ketekunan kita dalam menghadapi masalah dan kita akan mencapai kesuksesan itu.

Mungkinkah dengan sedikit hujan, kita bisa melihat pelangi ?? Mungkin dan itu sangat mungkin.

Jadilah PELANGI bagi dirimu sendiri dan sesama...

God bless you.